BAYANG - BAYANG

 
Raut muka meradang dalam derap langkah keperwiraanku
Satu asa telah terlewatkan
Kendati asa lainnya menghampiri atmaku
Kuinjakkan kakiku menapaki sepatu rasku
Keperkasaanku hampa
Sebuah cita tak terlarut dalam tempayan cinta
Dengan sekuat rasa ku ber usaha tuk menempatkan dirimu
Kala pikirku terpanjatkan ………..bayang-bayang  selalu hadir
Kan kubuang bayang-bayang itu ………..
Airmata selalu menjawab panjatan pikirku
Hari ini ………..13 tahun yang lalu ……
Komitmen rasa terbangun selaras keberanian
Semakin kuat rasa untuk membunuh kenangan
Semakin pula bayang-bayang itu hadir
Urat nadipun tak mampu memancarkan kekuatan
mengapa……….
mengapa……….
Bayang-bayangmu selalu hadir……….
Hai bayang-bayang…………..siapa dirimu?
Bukankah engkau tidaklah  dirimu lagi ?
Bukankah telah engkau ingkari manisnya cinta ini ?
Bukankah telah engkau campakkan atma ini ?
Kusalurkan kekuatan benci  selaras nafsu membunuhku
Kutanam dalam dalam batinku untuk meladenimu
Aku benci kamu bayang-bayang
Benci dan benci…………………..
Kenapa engkau hadir………… hadir ………dan hadir
Bukankah engkau telah tersesyum melihat atmaku merana?
Mengerang mohon ampun kepada dewa-dewi?
Apa yang kan kau cari dari diriku………..
Biarkan diriku lepas dari bayang-bayangmu
Terbang bagaikan camar yang tak pernah kembali kekandangnya
Biarkan diriku mematuk dan memangsa sisa-sisa cinta dari mu
Relakanlah bayang-bayang
Relakanlah



Kecamatan Ibu halmahera, medio sabtu,18 agustus 2001, pkl 23.19 Wit
Untuk  bayang-bayang yang terbang jauh  Jevrey Ariesta