LAWANGA BERSAKSI

 

Syair kidung telah purna........
terlalap indahnya kenangan.................
Untaian katapun telah tercurah entah apa lagi yang harus diucap.
Raungan atma mendobrak serasa ingin memberontak......
rasa tersandar dalam harapan kepastian
 

Sayang......
Ada rasa ridu yang teramat sangat hari ini
mungkin karena kasih itu mulai bersemi lagi.......
................dan............
raga yang selalu haus dalam gulatan dan lumatan cinta....
yang meronta-ronta dalam setiap ujung waktu......
Sayang........


Senyum ungkapan terlepas dari sebuah penantian
meratapi jarak.....ruang......dan........waktu
penantian demi panantian menjadi saksi
akan kebisuan rasa dalam atma yng terkubur.....
rapi....
tertata.....
tersembunyi.....
dalam sebuah kemunafikan rasa
masih jauhkan penantian ini ?
terlintas bayangan sabihi
kuluman tulus tersembahkan
walau cacat raga terkandung kepolosannya
menikmati hidangan sintuwu maroso

Love is a promise made in the heart....
silent......
unwritten.....
unbreakable by distance,
unchangeable by time.........
pagi cinta........
Sayangku dari lubuk hati yang terdalam....
Rinduku darisetiap getaran rasa yang menggebu...
terpatri lembut dialunan nadi yang mengalir........
Ijinkan aku kembali mencintai dan mengasihimu....
seperti pada awal........
kelak.......hingga akhirnya......
dalam sebuah keabadian........lawanga bersaksi


 
Pantai lawanga Poso
medio Selasa 19 Oktober 10
pkl. 17 15 wita






MADALE BERGELORA

 



kala senja indah sekali...........
ratapan bumi berarak menuju kehitaman
sosok camar membuang muka pulang keperaduan
nyanyian anak pantai lirih tenggelam termakan gelora pasang
nyaris tak terdengar lara pikuknya mata dan bahu saling beradu
bak barisan semut yang sedemikian rupa adanya...........
        kesana kemari hanya untuk sebulir nasi.

mata menerawang jauh sekali .............
sesak dan dahaga nyaris terangkat membasahi keringnya kerongkongan
satu harap asa berpacu selaras melodi cinta
ternyata enkaulah teman setia ku.........
asap racun yang disingkirkan orang
mengikat pertalian erat dengan raga
kuluman, hembusan .....kenikmatan tanpa ungkapan ketakutan


mana nyanyianmu.............
mana kerlingan matamu........
mana usapan kasihmu yang tergapai .........
mana canda diantara deburan nafasmu......
mana......mana........akh........

Pue Yesu ............
silang yang berdarah mencucurkan peluh dan air mata
kukejar dengan kidung dan nyanyian
kuraih ...........
kurengkuh...... dan
kutatap dengan segenap kekuatan atma
terampunilah........... abdu
terampunilah .......... abdu

sayup sayup matahari mendendangkan iramanya

burung bangau terbang kekandang setahun sekali
menemui cintanya lagi...........

duh.....

karang tetaplah karang
ombak tetaplah ombak

namun.......

asa bukanlah tetap asa



pantai madale poso
medio 2 okt 10 pk 1550 wita